Posted by : Unknown Thursday 23 February 2017

      VHF Transceiver Demonstrator, mungkin bagi kalian para Mahasiswa/i dan anak-anak SMK yang berada di Jurusan Teknik Telekomunikasi, Elektronika Komunikasi atau Teknik Elektro sudah tidak asing dengan kata-kata itu. Sebenarnya, bagi saya yang baru 2 tahun ini berkecimpung di dunia Radio karena saya dulunya orang Jaringan.. itu merupakan salah satu hal baru. Berhubung tadi saya baru mempelajari blok diagram VHF Transceiver, saya akan sedikit berbagi ilmu. Ya, sekalian saya juga mengingat-ingat kembali apa yang sudah dipelajari tadi siang. 

        Sedikit pendahuluan, modul ini bekerja pada spektrum frekuensi Radio VHF ( Very High Frequency ) sekitar 30 - 300 MHz. Lalu Transceiver sendiri berarti terdiri dari rangkaian pemancar ( Transmitter ), dan rangkaian penerima ( Receiver ). Jadi, Modul ini adalah salah satu modul trainer yang digunakan untuk simulasi pengirim dan penerima radio pada frekuensi VHF ( Very High Frequency ). Modul ini juga digunakan di Laboratorium Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Bandung, walaupun bisa dibilang sudah "jadul" namun jika kalian ingin memahami konsep transmisi radio hal ini sangat bermanfaat. Model yang tersedia adalah Model VD-01, dan model ini akan memancarkan dan menerima sinyal FM pada Frekuensi kerja 134 MHz.

Berikut ini adalah penampakan dari Modul Trainer VHF Transceiver :


Oke, kita lihat kedua bagian dari VHF Transceiver Demonstrator VD-01 ini : 
1. Diagram Rangkaian Pemancar

Rangkaian Transmitter ini berfungsi untuk mengolah sinyal radio Frekuensi 134 MHz dan akan di transmisikan melalui Antena. Pada Transmitter disinyal akhir yang akan ditransmisikan atau dipancarkan oleh antena, Dayanya harus relatif besar agar saat terkena noise pada saat transmisi sinyal masih bisa ditangkap di sisi antena penerima. Jadi, secara komponen rangkaian transmitter terdiri dari :
1. Amplifier, Amplifier disini berfungsi sebagai penguat sinyal dari input yang didapatkan dari mikrofon.

2. Modulator, Modulator ini berfungsi untuk menumpangkan sinyal informasi yang telah diamplifikasi tadi pada frekuensi pembawa yang lebih tinggi (frekuensi carrier) agar bisa ditransmisikan lebih jauh. Modulasi yang digunakan adalah Modulasi FM.

3. Multiplier, Multiplier ini adalah rangkaian pengali. Rangkaian ini digunakan untuk mengalikan input yang diterima agar outputnya jauh lebih besar. Pada rangkaian ini digunakan multiplier 12x, sehingga akan mengalikan 12 nilai input yang diterima.

4. Amplifier, Amplifier selanjutnya berfungsi sama dengan amplifier yang dipasang di awal namun besar penguatannya berbeda. Dimana pada Amplifier ini penguatannya sangat besar, karena harus relatif besar untuk ditransmisikan oleh antena ke udara bebas (free space). Jika melakukan pengukuran pada Test Point ini pastikan kita menggunakan redaman, karena jika daya yang diukur terlalu besar bisa merusak Spectrum analyzer atau  Power meter yang kita gunakan.

5. Band Pass Filter, alat ini berfungsi untuk menyaring / memfilter frekuensi-frekuensi yang tidak diinginkan dan melewatkan frekuensi yang diinginkan. Seperti yang kita ketahui, transmitter ini difungsikan untuk pemancar radio FM VHF pada frekuensi 134 MHz. Maka dibuatlah band pass filter yang memblok frekuensi selain 134 MHz.

6. Coupler, Coupler ini merupakan alat yang digunakan untuk mencegah adanya pemantulan sempurna yang diakibatkan oleh kesalahan-kesalahan komplementer yang dilakukan manusia, seperti : saat sinyal memancar antena tidak terpasang. Untuk mencegah hal ini dipasang coupler dan rangkaian yang akan membuang daya refleksi yang dihasilkan. 

7. Antena, Antena disini digunakan sebagai pemancar. Jadi, antena digunakan untuk memancarkan sinyal radio FM VHF pada frekuensi 134 MHz.

2. Diagram Rangkaian Penerima

Nah, mari kita pelajari apa saja komponen-komponen yang terdapat pada bagian penerima VHF Transceiver Demonstrator ini. Komponen-komponen utamanya adalah :
1. Antena Penerima, Antena Penerima berfungsi untuk menangkap sinyal radio FM pada Frekuensi 134 MHz yang ditransmisikan oleh Signal Generator atau oleh antena pemancar. 

2. Power Amplifier, merupakan penguat pertama yang terhubung langsung ke Antena. Power amplifier berfungsi menguatkan sinyal yang diterima oleh antena agar dapat diamati dan diproses ke proses selanjutnya.

3. Mixer 1, Mixer pada diagram ini digunakan untuk mentranslasi atau menggeser frekuensi Radio ( RF ) ke frekuensi standar IF ( Intermediate Frequency ) dengan frekuensi Local Oscillator (LO). Frekuensi LO-lah yang berpengaruh untuk menggeser frekuensi RF ke IF sinyal Radio FM pada 10.7 MHz. Pada Modul ini dilakukan Double Conversion, dimana setelah didapat Frekuensi IF 10.7 MHz akan dilakukan pergeseran frekuensi lagi ke Frekuensi 455 KHz pada mixer selanjutnya. Local Oscillator pada mixer ini dibangkitkan dengan Crystal yang berfrekuensi 11.7 MHz yang dikalikan oleh Rangkaian Multiplier x9.

4. Pre-Amplifier, penguat ini berfungsi untuk memperkuat sinyal yang telah digeser ke frekuensi IF sehingga dapat diproses ke proses Mixing selanjutnya.

5. Mixer 2, Seperti yang sudah diberitahu pada bagian Mixer pertama, bahwa modul ini memiliki metode Double Conversion. Maka pada bagian ini akan digeser kembali ke Frekuensi 455 KHz dengan Local Oscillator yang sudah ditentukan yaitu 10.245 MHz.

6. Diskriminator, Diskriminator ini merupakan rangkaian yang berfungsi untuk memilah noise dan sinyal informasi. Sinyal yang diterima antena sudah dipastikan memiliki noise yang didapat dari proses transmisi dan proses amplifikasi yang menyebabkan noise semakin besar. Selanjutnya noise akan diproses oleh Detektor pada rangkaian Squeeze.

7. Detektor, Detektor ini berfunsi untuk menghilangkan noise menjadi DC sehingga akan bisa diproses atau dihilangkan. Selanjutnya akan dimasukkan ke proses switching circuit yang mengaktifkan fungsi Squeeze untuk menghilangkan noise saat tidak ada sinyal yang masuk ke penerima.

8. Selanjutnya hasil sinyal terbaik akan langsung di transmisikan ke beban yaitu Speaker, sehingga kita bisa mendengarkan hasil output dari sinyal 134 MHz.

Pada Modul ini terdapat beberapa parameter  yang dapat kita ukur dari 2 bagian transmitter dan receiver di setiap test point. Hal itu adalah : Selektivitas, Sensitivitas, Kecepatan Deviasi, Deviasi, Daya Pancar, Besar Distori, Spektrum Frekuensi, dll. Untuk melakukan pengukuran sudah dipastikan kita membutuhkan beberapa alat ukur, seperti : Spectrum Analyzer, Oscilloscope, Distortion Analyzer, Modullation Analyzer, dan Signal Generator untuk membangkitkan sinyal.

What do you want from me?

Federal Oil 2x Lebih Dingin Blog Competition

Federal Oil Spesial Blog Contest

Total Pageviews

Popular Post

- Copyright © S.M.I.L.E -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan - Edited by KS -